1. Jangan Jadikan Buka Puasa Ajang Balas Dendam
Salah satu penyebab kenapa banyak orang justru semakin gemuk saat bulan puasa adalah karena tidak mampu mengendalikan rasa rakusnya saat buka puasa. Hal yang harus kalian tanam dalam ingatan ialah buka puasa bukan balas dendam. Meskipun belasan jam tidak makan dan lapar membahan kalian harus mampu mengendalikan pikiran kalian untuk memahami bahwa buka puasa bukan ajang balas dendan. harus digaris bawahi.
2. Makan Berat Setelah Solat Magrib
Trik ini membantu kalian untuk mengontrol diri ketika buka puasa agar tidak rakus. Caranya pada saat buka puasa cukup minum air putih hangat atau biasa, dan beberapa butir kurma., dua atau tiga. Setelah itu fokuskan untuk beribadah solat magrib. Baru setelah itu makan berat.
Hal yang perlu diperhatikan untuk makanan berat adalah kecukupan gizi, karbohidrat, protein, dan sayur. Penting banget memperhatikan nutrisi dari makanan berat ini, kelengakapan gizi dan nutrisi dalam makanan memberikan energi yang cukup selama berpuasa. Bagusnya mengurangi rasa lapar, kenapa? karena pada saat kita memilih makanan yang nutrisi dan gizinya kurang. Seperti rendang, makanan instan, junk food, gak ada syurannya atau proteinnya otak kita merespon kekurangan nutrisi tersebut sebagai rasa lapar. Makanya kita pingin makan lagi dan lagi. Padahal sesungguhnya itu tanda bahwa makanan yang kita makan kelengkapan nutrisinya kurang.
3. Jangan Makan dan Minum yang Manis-Manis
Aku mau bilang bahwa tidak ada hadist yang mengatakan berbukalah dengan yang manis-manis. Dalam kitab fikih apa pun tidak ada hadist yang mengatakan seperti itu. Awal mulanya begini, dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah berbuka dengan rutab sebelum shalat, jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Istilah ruthab (رطب) sebenarnya bermakna kurma juga, namun berbeda dengan kurma yang sering kita lihat. Ruthab adalah kurma yang masih muda, segar, berair, dan tentu saja menyehatkan. Sedangkan istilah tamr (تمر), itulah kurma yang sering kita temukan.
Dari Salman bin Amir radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda, ”Bila kalian berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma, karena kurma itu barakah. Kalau tidak ada kurma, maka dengan air, karena air itu mensucikan. (HR. Abu Daud dan At-Tirmizy).
Jadi memang tidak ada hadits yang menyebutkan agar kita berbuka puasa dengan yang manis, memang tidak ada. Apalagi berbuka dengan manisan semacam kolak pisang, biji salah, es buah, dan seterusnya. Walaupun secara hukum tentu tidak dilarang dan tidak jadi haram juga.
Ada satu dua ulama di masa lalu yang menafsirkan bahwa perintah berbuka dengan ruthab atau kurma karena agar bisa memulihkan penglihatan yang menurun akibat puasa. Kalau tidak ada keduanya, bisa dengan manis-manisan, kurang begitu fatwanya. Tapi perlu diingat jika tidak ada kurma, nah masalahnya di zaman sekarang kurma mudah ditemui saat bulan puasa. Maka tidak ada alasan dalih "Dianjurkan berbuka dengan yang manis-manis semacam kolak, cendol, sirop, aneka kue manis, dan lainnya", melainkan manis dari makanan real food, yaitu makan yang tidak melalui proses pengolahan. Artinya buah.
Tapi kan buah mahal, gimana dong? Cukup nyetok buah kurma, makan dua sampai tiga biji tiap kali berbuka. Jika kurma dengan harga 18.000 berisi sekitar 20 biji maka bisa sampai enam hari. Satu bulan uang untuk alokasi makan buah, kurang dari 100.000. Hemat kan?
Perbanyak minum air putih, sebab minuman manis seperti teh-teh atau sirup-sirup dan sejenisnya berkalori tinggi. Dari pada kalori yang tinggi itu dari minuman, lebih bijaksana jika kalori itu dialokasikan pada makanan yang bernutri dan bergizi. Sehingga badan kita sehat dan langsing.
Aku mau bilang bahwa tidak ada hadist yang mengatakan berbukalah dengan yang manis-manis. Dalam kitab fikih apa pun tidak ada hadist yang mengatakan seperti itu. Awal mulanya begini, dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah berbuka dengan rutab sebelum shalat, jika tidak terdapat rutab, maka beliau berbuka dengan tamr, jika tidak ada beliau meneguk air. (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Istilah ruthab (رطب) sebenarnya bermakna kurma juga, namun berbeda dengan kurma yang sering kita lihat. Ruthab adalah kurma yang masih muda, segar, berair, dan tentu saja menyehatkan. Sedangkan istilah tamr (تمر), itulah kurma yang sering kita temukan.
4. Hindari Makan Gorengan
Kita orang Indonesia itu memahaminya jika yang membuat kenyang dan sangat dibutuhkan oleh tubuh adalah karbohidrat kan, yaitu nasi. Ternyata secara medis yang tubuh kita lebih butuhkan adalah protein, karena protein berperan dalam pembentukan sel-sel baru dan memelihara sel serta jaringan di dalam tubuh. Selain itu, protein juga sangat penting dalam memengaruhi kerja enzim, hormon, kekebalan tubuh, hingga keseimbangan cairan dalam organ tubuh. Setelah air, protein juga merupakan bagian terbesar di dalam tubuh. Oleh karena itu, peran protein tidak bisa digantikan dengan zat gizi lainnya.
Makasih tipsnya mba, semangat terus bikin artikelnya,.
BalasHapuskunjungi juga http://bit.ly/2YDQi9n
sama-sama kakak. siap.
HapusAku suka banget makanan yang manis-manis. Apalagi untuk berbuka puasa. Trus juga kebiasaan langsung makan berat..ditambah gorengan juga.. apntesan setiap selesai bulan puasa naik drastis ya mbak..
BalasHapus